Sebagaimana yang kita saksikan, belakangan ramai mewarnai media massa dunia, berita mengenai para pengungsi Suriah. Terlebih saat ditemukan korban tewas salah satu rombongan dari mereka yang mengalami musibah di lepas pantai Turki, yakni Aylan Kurdi, bocah tiga tahun yang tengkurap tak bernyawa. Kejadian tersebut mengundang empati dunia.
Inilah sebuah tragedi, ketika di suatu negara terjadi peperangan dan tak ada lagi tempat aman. Maka tak terelakkan rakyat sipil-lah yang akhirnya menanggung penderitaan dan mau tidak mau harus keluar dari negaranya untuk mencari tempat aman.
Bicara soal pengungsi Suriah, ada sebuah fakta tak biasa. Sebagian besar dari mereka saat ini menghuni kamp-kamp pengungsian di negara-negara arab tetangga. Sangking besarnya jumlah mereka, lama kelamaan kamp pengungsian tersebut berubah menjadi sebuah kota besar.
Salah satunya adalah kamp pengungsi Suriah di kamp Zaatari, Yordania. Sebuah kamp dengan luas 3,3 kilometer persegi. Kamp ini merupakan kamp pengungsi terbesar kedua di dunia, setelah kamp Dadaab di Kenya.
Setelah dilewati lebih dari 430.000 pengungsi, kini secara permanen dihuni sebanyak 83.000 jiwa. Sehingga berubah menjadi kota terbesar keempat di Yordania.
PBB memberikan berbagai bantuan, seperti tempat tinggal, makanan, kesehatan dan pendidikan. Mereka tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan portable beratap kaleng berjumlah sekitar 30.000. Sebanyak 4,2 juta liter air disalurkan kepada mereka setiap harinya.
Selain itu, mereka juga menerima tunjangan bulanan dari 20 JD melalui kartu debit yang dapat mereka gunakan untuk membeli makanan tambahan dan barang-barang lainnya di dua supermarket, yang dioperasikan oleh dua jaringan supermarket pribadi, Safeway dan Tazweed.
Kehidupan mereka di sana tak bisa dibilang 'enak', bahkan sebaliknya yaitu 'keras'. Namun mereka berusaha membuat diri mereka senyaman mungkin. Sebagian dari mereka berwirausaha, seperti jual barang dan jasa. Selain rumah sakit dan sekolah, terdapat lebih dari 3.000 toko. Mulai bahan makanan, gaun pengantin dan ponsel. Bahkan di kamp Zaatari juga ada layanan pengiriman, agen perjalanan dan pizza.
Inilah sebuah tragedi, ketika di suatu negara terjadi peperangan dan tak ada lagi tempat aman. Maka tak terelakkan rakyat sipil-lah yang akhirnya menanggung penderitaan dan mau tidak mau harus keluar dari negaranya untuk mencari tempat aman.
Image source: Verses of Universe |
Salah satunya adalah kamp pengungsi Suriah di kamp Zaatari, Yordania. Sebuah kamp dengan luas 3,3 kilometer persegi. Kamp ini merupakan kamp pengungsi terbesar kedua di dunia, setelah kamp Dadaab di Kenya.
Setelah dilewati lebih dari 430.000 pengungsi, kini secara permanen dihuni sebanyak 83.000 jiwa. Sehingga berubah menjadi kota terbesar keempat di Yordania.
Image source: Verses of Universe |
Selain itu, mereka juga menerima tunjangan bulanan dari 20 JD melalui kartu debit yang dapat mereka gunakan untuk membeli makanan tambahan dan barang-barang lainnya di dua supermarket, yang dioperasikan oleh dua jaringan supermarket pribadi, Safeway dan Tazweed.
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Source: Verses of Universe
Sebagaimana yang kita saksikan, belakangan ramai mewarnai media massa dunia, berita mengenai para pengungsi Suriah. Terlebih saat ditemukan korban tewas salah satu rombongan dari mereka yang mengalami musibah di lepas pantai Turki, yakni Aylan Kurdi, bocah tiga tahun yang tengkurap tak bernyawa. Kejadian tersebut mengundang empati dunia.
Inilah sebuah tragedi, ketika di suatu negara terjadi peperangan dan tak ada lagi tempat aman. Maka tak terelakkan rakyat sipil-lah yang akhirnya menanggung penderitaan dan mau tidak mau harus keluar dari negaranya untuk mencari tempat aman.
Bicara soal pengungsi Suriah, ada sebuah fakta tak biasa. Sebagian besar dari mereka saat ini menghuni kamp-kamp pengungsian di negara-negara arab tetangga. Sangking besarnya jumlah mereka, lama kelamaan kamp pengungsian tersebut berubah menjadi sebuah kota besar.
Salah satunya adalah kamp pengungsi Suriah di kamp Zaatari, Yordania. Sebuah kamp dengan luas 3,3 kilometer persegi. Kamp ini merupakan kamp pengungsi terbesar kedua di dunia, setelah kamp Dadaab di Kenya.
Setelah dilewati lebih dari 430.000 pengungsi, kini secara permanen dihuni sebanyak 83.000 jiwa. Sehingga berubah menjadi kota terbesar keempat di Yordania.
PBB memberikan berbagai bantuan, seperti tempat tinggal, makanan, kesehatan dan pendidikan. Mereka tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan portable beratap kaleng berjumlah sekitar 30.000. Sebanyak 4,2 juta liter air disalurkan kepada mereka setiap harinya.
Selain itu, mereka juga menerima tunjangan bulanan dari 20 JD melalui kartu debit yang dapat mereka gunakan untuk membeli makanan tambahan dan barang-barang lainnya di dua supermarket, yang dioperasikan oleh dua jaringan supermarket pribadi, Safeway dan Tazweed.
Kehidupan mereka di sana tak bisa dibilang 'enak', bahkan sebaliknya yaitu 'keras'. Namun mereka berusaha membuat diri mereka senyaman mungkin. Sebagian dari mereka berwirausaha, seperti jual barang dan jasa. Selain rumah sakit dan sekolah, terdapat lebih dari 3.000 toko. Mulai bahan makanan, gaun pengantin dan ponsel. Bahkan di kamp Zaatari juga ada layanan pengiriman, agen perjalanan dan pizza.
Inilah sebuah tragedi, ketika di suatu negara terjadi peperangan dan tak ada lagi tempat aman. Maka tak terelakkan rakyat sipil-lah yang akhirnya menanggung penderitaan dan mau tidak mau harus keluar dari negaranya untuk mencari tempat aman.
Image source: Verses of Universe |
Salah satunya adalah kamp pengungsi Suriah di kamp Zaatari, Yordania. Sebuah kamp dengan luas 3,3 kilometer persegi. Kamp ini merupakan kamp pengungsi terbesar kedua di dunia, setelah kamp Dadaab di Kenya.
Setelah dilewati lebih dari 430.000 pengungsi, kini secara permanen dihuni sebanyak 83.000 jiwa. Sehingga berubah menjadi kota terbesar keempat di Yordania.
Image source: Verses of Universe |
Selain itu, mereka juga menerima tunjangan bulanan dari 20 JD melalui kartu debit yang dapat mereka gunakan untuk membeli makanan tambahan dan barang-barang lainnya di dua supermarket, yang dioperasikan oleh dua jaringan supermarket pribadi, Safeway dan Tazweed.
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Image source: Verses of Universe |
Source: Verses of Universe
Belum ada tanggapan untuk "Luas, Tempat Pengungsian yang Berubah Jadi Kota Besar"
Posting Komentar