Ditemukan sebuah fenomena alam mengagumkan di tengah hamparan salju putih di musim dingin. Fenomena ini dapat Anda saksikan ketika bertualang di hutan dan lahan basah di seluruh Kanada timur dan timur laut Amerika Serikat, yakni sebuah tanaman anti beku di tengah luasnya hamparan salju.
Tanaman unik tersebut bernama 'kubis sigung' (Symplocarpus foetidus). Disebut dengan kubis sigung tak lain karena baunya yang busuk seperti binatang sigung. Kubis jenis ini adalah salah satu tanaman pertama yang muncul di musim semi saat dimana salju musim dingin belum mencair. Demikian seperti dilansir Amusing Planet.
Hebatnya, tanaman ini mampu bertahan dari dinginnya es salju. Artinya ia sama sekali tak ikut membeku bahkan mampu mencairkan es salju yang ada di sekitarnya.
Saat bagian atas atau ujung kubis sigung yang lancip menusuk keluar dari permukaan salju dan mulai berbunga, maka ia akan membentuk sebuah kolam air kecil di sekitarnya, yang berasal dari salju yang mencair.
Panas yang digunakan untuk melelehkan salju didekatnya bukan berasal dari sinar matahari namun dihasilkan oleh tanaman itu sendiri. Kubis sigung merupakan salah satu spesies tanaman yang miliki garis keturunan kuno tanaman berbunga, yang mempunyai kemampuan langka untuk menghasilkan panas atau dikenal dengan sebutan Thermogenesis (tanaman berdarah panas).
Tanaman-tanaman jenis ini dapat menghasilkan panas yang bahkan mamalia tidak bisa melakukannya, dan tingkat produksi panas mereka akan meningkat jika mereka berada di lingkungan yang lebih dingin.
Dalam sebuah percobaan, saat suhu udara disekitarnya berukuran 15 derajat celcius, diketahui kubis sigung mampu menjaga suhu bunganya hingga 9 derajat celcius lebih tinggi dari suhu sekitarnya itu. Kemudian, saat suhu udara turun menjadi -15 derajat celcius, suhu bunganya masih 15 derajat celcius. Artinya dapat bertahan 30 derajat lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya.
 |
| Image source: Amusing Planet |
Hebatnya, tanaman ini mampu bertahan dari dinginnya es salju. Artinya ia sama sekali tak ikut membeku bahkan mampu mencairkan es salju yang ada di sekitarnya.
Saat bagian atas atau ujung kubis sigung yang lancip menusuk keluar dari permukaan salju dan mulai berbunga, maka ia akan membentuk sebuah kolam air kecil di sekitarnya, yang berasal dari salju yang mencair.
 |
| Image source: Amusing Planet |
 |
| Image source: Amusing Planet |
Dalam sebuah percobaan, saat suhu udara disekitarnya berukuran 15 derajat celcius, diketahui kubis sigung mampu menjaga suhu bunganya hingga 9 derajat celcius lebih tinggi dari suhu sekitarnya itu. Kemudian, saat suhu udara turun menjadi -15 derajat celcius, suhu bunganya masih 15 derajat celcius. Artinya dapat bertahan 30 derajat lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya.
 |
| Image source: Amusing Planet |
 |
| Image source: Amusing Planet |
 |
| Image source: Amusing Planet |
Source: Amusing Planet
Ditemukan sebuah fenomena alam mengagumkan di tengah hamparan salju putih di musim dingin. Fenomena ini dapat Anda saksikan ketika bertualang di hutan dan lahan basah di seluruh Kanada timur dan timur laut Amerika Serikat, yakni sebuah tanaman anti beku di tengah luasnya hamparan salju.
Tanaman unik tersebut bernama 'kubis sigung' (Symplocarpus foetidus). Disebut dengan kubis sigung tak lain karena baunya yang busuk seperti binatang sigung. Kubis jenis ini adalah salah satu tanaman pertama yang muncul di musim semi saat dimana salju musim dingin belum mencair. Demikian seperti dilansir Amusing Planet.
Hebatnya, tanaman ini mampu bertahan dari dinginnya es salju. Artinya ia sama sekali tak ikut membeku bahkan mampu mencairkan es salju yang ada di sekitarnya.
Saat bagian atas atau ujung kubis sigung yang lancip menusuk keluar dari permukaan salju dan mulai berbunga, maka ia akan membentuk sebuah kolam air kecil di sekitarnya, yang berasal dari salju yang mencair.
Panas yang digunakan untuk melelehkan salju didekatnya bukan berasal dari sinar matahari namun dihasilkan oleh tanaman itu sendiri. Kubis sigung merupakan salah satu spesies tanaman yang miliki garis keturunan kuno tanaman berbunga, yang mempunyai kemampuan langka untuk menghasilkan panas atau dikenal dengan sebutan Thermogenesis (tanaman berdarah panas).
Tanaman-tanaman jenis ini dapat menghasilkan panas yang bahkan mamalia tidak bisa melakukannya, dan tingkat produksi panas mereka akan meningkat jika mereka berada di lingkungan yang lebih dingin.
Dalam sebuah percobaan, saat suhu udara disekitarnya berukuran 15 derajat celcius, diketahui kubis sigung mampu menjaga suhu bunganya hingga 9 derajat celcius lebih tinggi dari suhu sekitarnya itu. Kemudian, saat suhu udara turun menjadi -15 derajat celcius, suhu bunganya masih 15 derajat celcius. Artinya dapat bertahan 30 derajat lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya.
|
| Image source: Amusing Planet |
Hebatnya, tanaman ini mampu bertahan dari dinginnya es salju. Artinya ia sama sekali tak ikut membeku bahkan mampu mencairkan es salju yang ada di sekitarnya.
Saat bagian atas atau ujung kubis sigung yang lancip menusuk keluar dari permukaan salju dan mulai berbunga, maka ia akan membentuk sebuah kolam air kecil di sekitarnya, yang berasal dari salju yang mencair.
|
| Image source: Amusing Planet |
|
| Image source: Amusing Planet |
Dalam sebuah percobaan, saat suhu udara disekitarnya berukuran 15 derajat celcius, diketahui kubis sigung mampu menjaga suhu bunganya hingga 9 derajat celcius lebih tinggi dari suhu sekitarnya itu. Kemudian, saat suhu udara turun menjadi -15 derajat celcius, suhu bunganya masih 15 derajat celcius. Artinya dapat bertahan 30 derajat lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya.
|
| Image source: Amusing Planet |
|
| Image source: Amusing Planet |
|
| Image source: Amusing Planet |
Source: Amusing Planet
Ditulis
Unknown
—
Minggu, 25 Oktober 2015
—
Add Comment
—
Aneh,
Fakta,
ilmu pengetahuan,
tanaman,
Unik
Belum ada tanggapan untuk "Luar Biasa, Tanaman Anti Beku di Tengah Hamparan Salju"
Posting Komentar