Sejenak bayangkan jika Anda berada di tempat seperti yang ditunjukkan pada foto berikut ini. Berdiri sebuah tembok membentang panjang seolah menutupi seluruh pandangan Anda ke depan. Anda tak akan menyangka bila yang ada dibalik tembok membentang itu adalah lautan.
Terletak di daerah Batroun, kota pantai di Lebanon utara yang berjarak kurang lebih sekitar 50 km sebelah utara dari Beirut dan 30 km sebelah selatan dari Tripoli. Salah satu kota tertua di dunia ini miliki bangunan kuno yang penuh dengan nilai sejarah, yakni tembok pelindung di tepi laut.
Dalam sejarahnya, Batroun sudah diduduki oleh manusia setidaknya berawal dari 5.000 tahun yang lalu. Dulu, Batroun merupakan salah satu kota bangsa Fenisia (Phoenician) yang paling penting di wilayah tersebut. Nama Batroun berasal dari bahasa Yunani, Botrys, yang kemudian beralih ke bahasa Latin menjadi Botrus.
Sejarawan percaya bahwa nama Yunani kota itu berasal dari kata Fenisia "Bater", yang berarti "memotong". Hal tersebut mengacu pada tembok yang dibangun oleh bangsa Fenisia di laut untuk melindungi mereka dari gelombang pasang.
Tembok laut tersebut awalnya adalah struktur alami yang terdiri dari bukit pasir membatu. Kemudian diperkuat oleh bangsa Fenisia dengan bebatuan pasir. Panjangnya 225 meter dan tebalnya 1 sampai 1,5 meter. Beberapa bagian telah hancur dan sisanya masih berdiri kuat di teluk Batroun, dan menjadi salah satu peninggalan sejarah kuno Lebanon.
Terletak di daerah Batroun, kota pantai di Lebanon utara yang berjarak kurang lebih sekitar 50 km sebelah utara dari Beirut dan 30 km sebelah selatan dari Tripoli. Salah satu kota tertua di dunia ini miliki bangunan kuno yang penuh dengan nilai sejarah, yakni tembok pelindung di tepi laut.
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Sejarawan percaya bahwa nama Yunani kota itu berasal dari kata Fenisia "Bater", yang berarti "memotong". Hal tersebut mengacu pada tembok yang dibangun oleh bangsa Fenisia di laut untuk melindungi mereka dari gelombang pasang.
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Source: Alam Mengembang Jadi Guru
Sejenak bayangkan jika Anda berada di tempat seperti yang ditunjukkan pada foto berikut ini. Berdiri sebuah tembok membentang panjang seolah menutupi seluruh pandangan Anda ke depan. Anda tak akan menyangka bila yang ada dibalik tembok membentang itu adalah lautan.
Terletak di daerah Batroun, kota pantai di Lebanon utara yang berjarak kurang lebih sekitar 50 km sebelah utara dari Beirut dan 30 km sebelah selatan dari Tripoli. Salah satu kota tertua di dunia ini miliki bangunan kuno yang penuh dengan nilai sejarah, yakni tembok pelindung di tepi laut.
Dalam sejarahnya, Batroun sudah diduduki oleh manusia setidaknya berawal dari 5.000 tahun yang lalu. Dulu, Batroun merupakan salah satu kota bangsa Fenisia (Phoenician) yang paling penting di wilayah tersebut. Nama Batroun berasal dari bahasa Yunani, Botrys, yang kemudian beralih ke bahasa Latin menjadi Botrus.
Sejarawan percaya bahwa nama Yunani kota itu berasal dari kata Fenisia "Bater", yang berarti "memotong". Hal tersebut mengacu pada tembok yang dibangun oleh bangsa Fenisia di laut untuk melindungi mereka dari gelombang pasang.
Tembok laut tersebut awalnya adalah struktur alami yang terdiri dari bukit pasir membatu. Kemudian diperkuat oleh bangsa Fenisia dengan bebatuan pasir. Panjangnya 225 meter dan tebalnya 1 sampai 1,5 meter. Beberapa bagian telah hancur dan sisanya masih berdiri kuat di teluk Batroun, dan menjadi salah satu peninggalan sejarah kuno Lebanon.
Terletak di daerah Batroun, kota pantai di Lebanon utara yang berjarak kurang lebih sekitar 50 km sebelah utara dari Beirut dan 30 km sebelah selatan dari Tripoli. Salah satu kota tertua di dunia ini miliki bangunan kuno yang penuh dengan nilai sejarah, yakni tembok pelindung di tepi laut.
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Sejarawan percaya bahwa nama Yunani kota itu berasal dari kata Fenisia "Bater", yang berarti "memotong". Hal tersebut mengacu pada tembok yang dibangun oleh bangsa Fenisia di laut untuk melindungi mereka dari gelombang pasang.
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Image source: Alam Mengembang Jadi Guru |
Source: Alam Mengembang Jadi Guru
Belum ada tanggapan untuk "Tembok Pelindung Kuno yang Membentang di Tepi Lautan"
Posting Komentar